Profil Desa Buaran Kradenan

Ketahui informasi secara rinci Desa Buaran Kradenan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Buaran Kradenan

Tentang Kami

Profil Kelurahan Buaran Kradenan, Pekalongan Selatan. Simak kisah perjuangan melawan rob melalui Rumah Pompa Antrifugal, serta denyut ekonomi perikanan, batik, dan UMKM yang menopang kehidupan salah satu kawasan pesisir vital Kota Pekalongan.

  • Simbol Pengendalian Rob

    Menjadi lokasi strategis Rumah Pompa Antrifugal raksasa yang secara signifikan mengurangi dampak banjir dan rob, sekaligus menjadi simbol harapan dan kebangkitan warga Pekalongan.

  • Pusat Ekonomi Perikanan

    Perekonomiannya sangat bergantung pada sektor perikanan, mulai dari penangkapan, pengolahan (pengasapan, pemindangan), hingga pemasaran hasil laut yang menjadi denyut nadi utama kehidupan warga.

  • Komunitas Pesisir yang Tangguh

    Memiliki masyarakat dengan tingkat solidaritas dan ketangguhan yang tinggi, terbentuk oleh pengalaman panjang hidup berdampingan dengan bencana rob, serta aktif dalam pembangunan partisipatif.

Pasang Disini

Di pesisir utara Kecamatan Pekalongan Selatan, Kelurahan Buaran Kradenan berdiri sebagai saksi bisu sekaligus simbol perjuangan masyarakat Kota Pekalongan dalam menghadapi tantangan alam. Wilayah ini, yang denyut nadinya ditopang oleh sektor perikanan dan industri kreatif, selama bertahun-tahun hidup dalam kepungan banjir dan rob. Namun kehadiran megaproyek Rumah Pompa Antrifugal telah membawa secercah harapan baru, mengubah lanskap sosial dan ekonomi kelurahan secara signifikan.

Buaran Kradenan adalah potret nyata dari sebuah komunitas yang tangguh. Perpaduan antara aktivitas industri pengolahan ikan, kerajinan batik, serta geliat usaha kecil menengah (UMKM) menciptakan ekosistem ekonomi yang dinamis. Kisah kelurahan ini bukan hanya tentang data dan infrastruktur, melainkan tentang ketangguhan, adaptasi dan semangat kolektif untuk bangkit dan membangun masa depan yang lebih baik di tengah kompleksitas tantangan pesisir.

Sejarah dan Lanskap Wilayah

Kelurahan Buaran Kradenan merupakan sebuah entitas administratif yang relatif baru, terbentuk dari kebijakan Pemerintah Kota Pekalongan yang menggabungkan (regrouping) dua kelurahan, yakni Kelurahan Buaran dan Kelurahan Kradenan. Penggabungan ini bertujuan untuk menyederhanakan rentang kendali pemerintahan dan mengoptimalkan efektivitas pelayanan publik di Kecamatan Pekalongan Selatan, khususnya di kawasan pesisir.

Secara geografis, Buaran Kradenan menempati posisi yang sangat strategis sekaligus rentan. Terletak di tepi Laut Jawa, wilayah seluas 0,81 kilometer persegi ini menjadi salah satu pintu gerbang utama aktivitas maritim di Kota Pekalongan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pekalongan mencatat jumlah penduduk kelurahan ini mencapai 8.980 jiwa pada tahun 2022. Struktur wilayahnya didominasi oleh permukiman padat yang berimpitan dengan area tambak, sentra industri pengolahan ikan, dan infrastruktur penunjang pelabuhan.

Kondisi geografis ini membawa konsekuensi ganda. Di satu sisi, ia menjadi sumber utama mata pencaharian melalui sektor perikanan. Di sisi lain, lokasinya yang berada di dataran rendah pesisir menjadikannya salah satu area yang paling parah terdampak oleh fenomena penurunan muka tanah dan kenaikan permukaan air laut, yang bermanifestasi dalam bentuk banjir dan rob yang terjadi secara reguler selama bertahun-tahun.

Rumah Pompa Antrifugal: Harapan Baru di Tengah Kepungan Rob

Salah satu ikon paling transformatif di Buaran Kradenan, bahkan di Kota Pekalongan, adalah berdirinya Rumah Pompa Antrifugal Raksasa di muara Sungai Loji-Banger. Proyek yang menjadi bagian dari sistem pengendali banjir dan rob ini diresmikan pada tahun 2020 dan menjadi harapan utama warga untuk terbebas dari genangan yang telah melumpuhkan kehidupan mereka. Dengan kapasitas sedot yang masif, pompa ini berfungsi untuk mengalirkan air dari sistem drainase kota kembali ke laut, terutama saat pasang naik.

Sebelum adanya rumah pompa, sebagian besar wilayah Buaran Kradenan, khususnya di RW 7, 8, dan 9, merupakan "kampung hilang" yang terendam air secara permanen. Aktivitas ekonomi terhenti, banyak warga terpaksa pindah, dan infrastruktur rusak parah. Kehadiran pompa ini secara drastis mengubah keadaan. Air mulai surut, jalanan yang tadinya terendam kini bisa dilalui kembali, dan warga perlahan-lahan mulai menata kembali kehidupan mereka.

Walikota Pekalongan, H.A. Afzan Arslan Djunaid, sering menyebut proyek ini sebagai salah satu pencapaian terbesar. "Pembangunan sistem pengendali banjir, termasuk rumah pompa di Buaran Kradenan, adalah komitmen kami untuk mengatasi masalah rob. Ini bukan hanya membangun fisik, tetapi membangun kembali harapan dan kehidupan masyarakat," tegasnya. Meskipun belum sepenuhnya menyelesaikan masalah, efektivitas pompa ini telah terbukti mampu mengurangi durasi dan luasan genangan secara signifikan.

Nadi Ekonomi Perikanan dan Industri Kreatif

Ekonomi Kelurahan Buaran Kradenan berdenyut seirama dengan gelombang laut. Sektor perikanan menjadi tulang punggung utama, menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, mulai dari nelayan, buruh angkut ikan, hingga para pekerja di industri pengolahan. Di sepanjang wilayah ini, mudah ditemui unit-unit usaha pengolahan ikan, seperti pengasapan, pemindangan, dan produksi ikan asin. Produk-produk ini tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar lokal tetapi juga dikirim ke berbagai daerah.

Selain perikanan, DNA kreatif Kota Pekalongan juga mengalir deras di kelurahan ini. Sejumlah perajin batik, meskipun mungkin tidak sebanyak di sentra lain, tetap eksis dan berkontribusi pada reputasi kota. Mereka menghasilkan batik dengan motif-motif khas pesisiran yang mencerminkan lingkungan sekitar. Tantangan seperti dampak rob terhadap proses produksi (misalnya kesulitan penjemuran) coba diatasi dengan berbagai inovasi.

Di samping dua sektor utama tersebut, ratusan UMKM di bidang kuliner, perdagangan, dan jasa turut meramaikan lanskap ekonomi. Warung-warung yang menjual hidangan laut segar, toko kelontong, hingga jasa perbaikan jaring menjadi bagian tak terpisahkan dari ekosistem ekonomi yang mandiri dan berdaya. Pemberdayaan UMKM menjadi salah satu fokus pemerintah kelurahan untuk diversifikasi ekonomi dan meningkatkan ketahanan finansial warga.

Kehidupan Sosial dan Ketangguhan Komunitas

Hidup bertahun-tahun di tengah kepungan rob telah menempa karakter masyarakat Buaran Kradenan menjadi komunitas yang tangguh, solid, dan penuh solidaritas. Semangat gotong royong bukanlah slogan, melainkan praktik sehari-hari. Warga terbiasa bekerja sama meninggikan rumah, membuat tanggul darurat, atau saling membantu saat bencana datang.

Lembaga kemasyarakatan seperti LPMK, PKK, RT, dan RW memainkan peran yang sangat vital. Mereka menjadi jembatan antara aspirasi warga dengan pemerintah, sekaligus motor penggerak berbagai inisiatif lokal. Dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), usulan-usulan yang berkaitan dengan perbaikan lingkungan pasca-rob, peningkatan kualitas sanitasi, dan program pemulihan ekonomi selalu menjadi prioritas utama.

Aspek kesehatan juga menjadi perhatian serius. Isu penyakit yang diakibatkan oleh genangan air seperti penyakit kulit dan diare menjadi tantangan bagi kader kesehatan Posyandu dan Puskesmas setempat. Melalui edukasi dan program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), mereka terus berupaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Kisah Buaran Kradenan adalah cerminan dari kekuatan modal sosial dalam menghadapi bencana dan membangun kembali kehidupan.